Kupang,Likurai.com-PT. Bank Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) pada Sabtu, 16 November 2024.
Demikian disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing dalam konferensi Pers yang di gelar kantor pusat Bank NTT Kamis, 14/11/2024.
Hadir pada kegiatan tersebut, Komisaris Independen, Frans Gana, Direktur Dana dan Treasury sekaligus Plt.Direktur Kredit, Hilarius Minggu dan Direktur Kepatuhan Cristofel Adoe.
Ia menyatakan bahwa sejumlah agenda penting akan dibahas dalam rapat ini, termasuk Kelompok Usaha Bank (KUB), penandatanganan Perjanjian Pemegang Saham (Share Holder Agreement/SHA), serta rotasi kepengurusan.
"RUPS pada Sabtu ini akan membahas kinerja Bank NTT. Salah satu fokusnya adalah untuk memperlancar kerja sama KUB dengan Bank Jatim," ungkap Yohanis.
Menurutnya, untuk merealisasikan kerja sama tersebut, perlu dilakukan penandatanganan SHA yang dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur sebagai pemegang kewenangan dalam RUPS.
Selain itu, RUPS LB juga akan membahas pemberian kewenangan kepada Plt Dirut untuk menandatangani turunan SHA, yaitu CSSR, serta wewenang melakukan negosiasi valuasi saham antara Bank Jatim dan Bank NTT. Agenda penting lainnya adalah rotasi kepengurusan Bank NTT.
Yohanis menegaskan bahwa rotasi kepengurusan adalah hal wajar dan tidak akan menghambat kerja sama dengan Bank Jatim.
"Rotasi dalam kepengurusan adalah hal lumrah bagi perusahaan. Ini tidak akan mempengaruhi semangat kita untuk terus memperkuat eksistensi Bank NTT ke depan," jelasnya.
Lebih lanjut, Yohanis mengungkapkan bahwa kinerja Bank NTT saat ini menunjukkan peningkatan yang signifikan menjelang RUPS Luar Biasa.
Dibandingkan tahun 2023, Bank NTT berhasil mencatat kenaikan di berbagai aspek seperti laba, Dana Pihak Ketiga (DPK), aset, dan kredit.
Hingga saat ini, laba Bank NTT tercatat sebesar Rp 210 miliar, hampir mencapai target akhir tahun sebesar Rp 231 miliar. Bank NTT optimistis dapat mencapai target tersebut, bahkan melampauinya.
Peningkatan laba ini diprediksi akan berdampak positif bagi dividen yang diterima Pemerintah Provinsi serta Pemerintah Kabupaten dan Kota sebagai pemegang saham.
"Kami berharap masyarakat dapat terus memantau perkembangan positif ini sebagai bukti bahwa Bank NTT terus berupaya meningkatkan kinerjanya," tutup Yohanis. (Yuser)