Kupang, Likurai.com – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus memantau perkembangan pembangunan 11 madrasah di wilayah NTT yang tengah berlangsung pada tahun 2024.
Hingga Oktober 2024, rata-rata progres pembangunan madrasah tersebut telah mencapai 60 persen. Meskipun beberapa kendala di lapangan muncul, pihak Kemenag NTT optimis proyek dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Paket SBSN Madrasah Kanwil Kemenag NTT,Mus Josep Lengari menjelaskan bahwa evaluasi sementara menunjukkan pekerjaan berjalan sesuai kontrak, meski ada tantangan yang harus segera diatasi.
"Kami sudah meminta pihak pelaksana untuk melakukan langkah-langkah percepatan agar pembangunan dapat selesai tepat waktu dan gedung dapat segera dimanfaatkan," ujarnya.
Pembangunan madrasah ini mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 30 M yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun Anggaran 2024.
Mus berharap bahwa pelaksanaan proyek ini dapat berlangsung dengan efisien dan menghasilkan bangunan yang berkualitas.
"Kami komitmen untuk memastikan bahwa realisasi fisik dan anggaran berjalan sejalan. Anggaran tidak boleh melebihi capaian fisiknya," tegasnya.
Proyek pembangunan meliputi berbagai lokasi, antara lain Madrasah Ibtidaiyah (MIN) di Kabupaten TTU, MIN 1 Kabupaten Flores Timur, MTsN 2 Kabupaten Lembata, serta beberapa pembangunan ruang kelas baru (RKB), asrama, laboratorium, dan perpustakaan di berbagai daerah lainnya.
Sejak dimulai pada tahun 2019, program SBSN ini telah berhasil membangun sekitar 25 madrasah di NTT, dengan fokus pada pengembangan gedung sekolah, asrama, laboratorium, dan perpustakaan, guna menunjang kualitas proses belajar mengajar di madrasah. (Yuser)