Kupang,LikuraiOnline.id-Penjabat Gubernur NTT Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P berkesempatan menyerahkan bantuan stunting kepada Keluarga Resiko Stunting di Kelurahan Naikolan Kecamatan Maulafa Kota Kupang pada Kamis 12 September 2024.
Kegiatan penyerahan bantuan tersebut dilaksanakan dalam acara Bantuan Pangan Pengentasan Rawan Stunting Tahun 2024.
Bantuan Pangan Stunting 2024 ini bertujuan untuk menekan angka stunting dan mengurangi tingkat rawan pangan dan gizi di Indonesia.
Ini merupakan kolaborasi dan peran aktif dari Badan Pangan Nasional, ID Food dan Pos Indonesia, untuk dapat menyalurkan bantuan stunting kepada masyarakat yang terdata oleh masing-masing kelurahan di Kota Kupang.
Diharapkan dengan penyaluran bantuan pangan berupa daging ayam dan telur ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat tertarget penurunan stunting.
Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, Pj. Walikota Kupang, Linus Lusi, S.Pd, M.Pd, Direksi IDFood diwakili oleh Direktur Manajemen Resiko dan Legal PT Rajawali Nusindo Indonesia, Hidayat Safwah, Deputi Executive General Manager (EGM) PT Pos Indonesia KCU Kupang, Nanang Mintah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTT, Ruth Diana Laiskodat, S.Si., Apt., M.M, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg. Iien Adriany , M.Kes , Camat Matheus A. B.H. da Costa dan Lurah Se-Kecamatan Maulafa serta Masyarakat penerima bantuan pangan stunting.
Pj. Gubernur NTT Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P dalam sambutannya mengungkapkan persoalan stunting sebagai masalah penting yang harus segera diatasi bersama.
”Stunting itu merupakan kondisi kekurangan gizi secara kronis yang berlangsung lama menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik maupun mental dan kognisi.
Stunting ini dapat menjadi bencana kemanusiaan karena berdampak negatif bagi anak-anak kita.
Ayo kita lakukan gerakan kemanusiaan penanganan stunting. Untuk wilayah Kota Kupang dan Setiap Kabupaten di seluruh NTT saya minta setiap Penjabat Walikota dn Bupati/Penjabat Bupati bergera bersama Forkopimda, setiap OPD, dengan melibatkan kolaborasi pentahelix hingga akademisi dan dunia usaha serta memanfaatkan media sosial dan lain-lain dan kita lakukan dengan berbagai pendekatan yaitu dengan pemberian bantuan, edukasi, promosi, kampanye dan pola orang tua asuh dan lain-lain. Semuanya harus bergandengan tangan menyelesaikan persoalan ini,” kata Pj. Gubernur.
“Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat melalui Badan Pangan Nasional dengan dua program penting untuk penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem.
Terima kasih juga kepada semua stakeholder yaitu IDFOOD, PT Pos, Bulog, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat. Ini suatu usaha kemanusiaan untuk menyelamatkan bangsa di masa depan,” kata Andriko.
Ia juga mengutarakan, Pemerintah daerah dan Pemerintah Pusat wajib selalu berkolaborasi melaksanakan gerakan orang tua asuh dengan pola by name by address .
”Hari ini kita serahkan bantuan ini berupa daging ayam dan telur dengan tujuan untuk memenuhi gizi protein bagi anak-anak.
Selain itu juga ada edukasi tentang pentingnya pemberian asupan gizi yang baik. Ini sebagai edukasi bagi masyarakat untuk memberikan gizi yang baik bagi NTT.
Ada sayur-sayuran seperti kelor, dan buah-buahan serta ikan. Kita punya banyak semua itu untuk pemenuhan gizi.
Selain itu, pendampingan juga penting. Saya sedang mendorong setiap Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Provinsi NTT untuk ikut bersama dalam penanganan stunting diantaranya dalam memberikan pendampingan, memberikan edukasi dan memberikan bantuan stunting juga dengan melibatkan NGO di NTT dan kita laksanakan dengan benar-benar tepat sasaran. Ini merupakan gerakan kemanusiaan untuk generasi hebat terlahir dari bumi nusa tenggara timur,” urai beliau.
”Anak-anak kita ini calon pemimpin bangsa jadi kita harus rawat dan menumbuhkan anak-anak menjadi generasi emas nanti ditahun 2045. Kita ingin anak-anak NTT memiliki kualitas baik yang sehat, unggul dan cerdas menyongsong Indonesia Emas 2045.
Mari kita bersama tagani stunting dengan menggelorakan NTT Bisa tangani Stunting dan NTT bebas Stunting,” tambahnya.
Sementara itu, Pj. Walikota Kupang Linus Lusi, S.Pd, M.Pd megungkapkan terima kasih kepada Penjabat Gubernur NTT yang memberikan bantuan stunting dan juga dapat mendukung kolaborasi bersama Pemerintah Kota Kupang dalam penanganan stunting.
”Kiranya kita saling terus berkolaborasi antara Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kota Kupang serta Pemerintah Kabupaten lainnya dalam penanganan stunting, kemiskinan ekstrem dan pengendalian inflasi,” kata Linus.
Deputi Executive General Manager (EGM) PT Pos Indonesia KCU Kupang Nanang Mintah dalam laporannya menjelaskan jumlah penerima bantuan pangan stunting untuk Kota Kupang sejumlah 3275 KRS.
”Pada hari ini ada pelaksanaan penyaluran bantuan pangan ini ada 9 titik salur di Kecamatan Maulafa dan terkhususnya di Kelurahan Naikolan jumlah penerimanya sejumlah 83 KRS dengan 1 daging ayam dan 10 butir telur.
Dengan pelaksanaan kegiatan ini mudah-mudahan harapan kami, pelaksanaan kegiatan penyuluhan stunting ini akan tetap terlaksana di Kota Kupang dan juga dapat terlaksana dengan lancar juga di kabupaten-kabupaten se-NTT dapat berjalan dengan lancar.
Penyaluran bantuan ini terwujud dengan adanya kerjasama dan koordinasi komunikasi yang baik antara PT Pos Ind Logistik Indonesia, Badan Pangan Nasional, BKKBN, dan ID FOOD sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar,” jelas Nanang.
Yunus Taseseb salah satu penerima bantuan pangan stunting di Kelurahan Naikolan mengungkapkan Terima kasih kepada Pemerintah yang telah menyalurkan bantuan stunting.
”Terima kasih kepada Penjabat Gubernur dan Penjabat Walikota yang menyerahkan bantuan pangan untuk penanganan stunting ini sehingga dapat membantu kami memberikan asupan gizi bagi anak-anak kami yang mengalami stunting.” kata Yunus.
(Humas Biro AP/Yuser)