Kupang,LikuraiOnline.id-- PT. Bank NTT yang merupakan Bank Kebanggaan masyarakat NTT memberikan dukungan penuh kepada pemerintah untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Dukungan tersebut dilakukan dengan cara menyalurkan kredit kepada pelaku UMKM di NTT. Hingga 27 Desember 2023, Bank NTT telah menyalurkan kredit Rp 2,660 Trliun kepada 15.423 pelaku UMKM di NTT.
Demikian disampaikan Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho kepada wartawan saat kegiatan Media Gathering akhir tahun 2023 Kamis, 28 Desember 2023.
Ia mengatakan, bank NTT telah menyediakan fasilitas layanan elektronik dan digitalisasi dalam mendukung kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi terhadap layanan perbankan dengan mudah, cepat dan aman.
Rincian fasilitas layanan elektronik dan digitalisasi yang disiapkan antara lain, 33 unit mesin CRM, 215 unit mesin ATM, 17.995 unit merchant QRIS dan 1.793 agen laku pandai.
Alex Riwu Kaho mengatakan, hingga kini pengguna aplikasi B-Pung Mobile sudah mencapai 119.929 pengguna.
Bank NTT juga dipercayakan oleh Bank Indonesia untuk mengelola 8 kas titipan BI yang tersebar di beberapa Kabupaten di NTT.
Selain menyediakan layanan elektronik dan digitalisasi, Bank NTT juga telah membangun 218 Jaringan Kantor di seluruh NTT untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
Rincian sebagai berikut, 1 kantor Pusat, 23 Kantor Cabang, 46 Kantor Cabang Pembantu, 116 Kantor Fungsional, 25 PP dan 8 Kas Mobile.
Jaringan kantor yang di bangun diseluruh NTT itu untuk mendekatkan pelayanan jasa bank kepada nasabah.
“Dalam rangka meningkatkan profit dan produktifitas, pada tahun ini Bank NTT telah melakukan layanan bisnis pada 116 kantor fungsional Bank NTT yaitu 39 Kantor fungsional layanan Dana dan 77 kantor fungsional layanan kredit,”kata mantan Kadir Treasury Bank NTT ini.
Mantan Direktur Dana Bank NTT ini mengatakan, Bank NTT juga memiliki 138 Desa Binaan di seluruh Kabupaten di NTT berjumlah 460 Noa, dengan nominal plafond sampai dengan 26 Desember 2023 mencapai Rp10.99 Miliar.
“Hingga saat ini, Bank NTT mengucurkan kredit senilai Rp22.13 Miliar untuk mendukung program TJPS pola kemitraan kepada 2.852 petani yang mengelola luas lahan 2.214 ha,” terang Riwu Kaho.
Ia menyebut, Bank NTT juga bersinergi dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota se-Nusa Tenggara Timur untuk pelaksanaan Program Vokasi dan Trainning industry kesepakatan bersama antara pemprov NTT dan Global Katalyst E.V.
“Mudah-mudahan bulan Maret 2023, kurang lebih 200 anak muda NTT sudah bisa ada di Jerman untuk belajar sambil bekerja. Dalam tahun ini, telah dibuka program khusus kedokteran, yang terbatas pada 20 orang,” ujar Alex Riwu Kaho.
Selanjutnya, tahun ini Bank NTT telah mengadakan perjanjian kerja sama tentang SP2D Online menggunakan aplikasi CMS, PKS Pinjaman Daerah, 9 Pajak Daerah, Financial Management Information System (FMIS), Retribusi Daerah secara online, Payroll, penyediaan layanan untuk pengelolaan keuangan daerah, dan Penerapan KKPD.
Sementara itu, Komisaris Independen Bank NTT, Frans Gana pada kesempatan itu mengatakan, pencapaian yang diperoleh Bank NTT saat ini merupakan kerja keras semua pihak sehingga memberi hasil yang positif.
Sebagai komisaris, pihaknya terus melakukan pengawasan yang melekat demi bertumbuhnya Bank NTT secara sehat.
“Secara aturan kami dewan komisaris diberi kewenangan untuk melakukan pengawasan. Untuk itu maka bersama direksi kami terus berusaha membenahi apa yang kurang. Berbagai resiko bisa dihadapi dengan baik sehingga tidak ada friksi yang terjadi.
Kami juga mempersiapkan para pengurus. Bagimana pencapaian efisiensi adalah uapaya yang kami lakukan beberapa tahun terakhir,” ujar Frans Gana.
Frans Gana juga mengatakan, dalam menjaga pertumbuhan Bank NTT, pihaknya selalu menekankan tentang efisiensi, serta semua pimpinan cabang dan pengurus untuk terus menjaga kenerja positif Bank NTT.
Untuk mendorong potensi pendapatan, Dewan komisaris juga mendukung bank devisa.
“Selain itu dewan komisaris juga terus mendorong akselerasi digitalisasi dan Bank NTT telah maksimal dalam digitalisasi.
Bagi yang berprestasi diberi penghargaan. Harapan kami agar di tahun 2024, kita terus memperbaiki kualitas sesuai dengan perkembangan teknologi. Kami dari dewan komisaris berharap agar kerjasama dan persatuan yang selama ini ada tetap dipertahankan,” harap Frans Gana. (Yuser)