Peroleh Izin dari OJK, Bank NTT Resmi Menyandang Status Sebagai Bank Devisa - Baomong.ID

Peroleh Izin dari OJK, Bank NTT Resmi Menyandang Status Sebagai Bank Devisa

Peroleh Izin dari OJK, Bank NTT Resmi Menyandang Status Sebagai Bank Devisa

Kupang,LikuraiOnline.id - Bank NTT mencatat prestasi membanggakan setelah resmi mendapat izin sebagai bank devisa dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT.

Status Bank NTT sebagai salah satu bank devisa tertuang dalam suarat OJK Nomor: SR-23/KR.081/2023 tertanggal 1 September 2023.

Dalam surat itu OJK mengizinkan Bank NTT untuk mulai melakukan kegiatan usaha dalam Valuta Asing atau Valas sebagai PT BPD Nusa Tenggara Timur.

Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, dan seluruh jajaran direksi, komisaris, serta karyawan merespons positif prestasi yang diraih Bank NTT.

Prestasi ini menjadi kebanggaan besar, tidak hanya bagi internal bank, namun juga bagi masyarakt NTT yang menjadi saksi sejarah transformasi Bank NTT menjadi bank devisa.

Dalam sambutannya, Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung perjalanan Bank NTT menuju status bank devisa.

“Saya yakin Bank NTT yang kini berstatus bank devisa akan membuka peluang-peluang potensial yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Timur,” ujar Riwu Kaho, Senin 4 September 2023.

Menurut dia, Bank NTT memiliki sejumlah potensi, termasuk dukungan dari stakeholder seperti pemerintah daerah, pemegang saham, nasabah, dan masyarakat NTT.

"Ada juga potensi bisnis dalam valuta asing, seperti ekspor dan impor. Selain itu juga ada potensi bisnis layanan remittance dari Pekerja Migran Indonesia dan diaspora NTT di luar negeri," jelasnya.

Dia menjelaskan, proses menuju bank devisa memerlukan persiapan dan pemenuhan berbagai persyaratan, termasuk tingkat kesehatan keuangan, modal inti, dan kewajiban penyediaan modal minimum.

"Selain itu, Bank NTT juga telah mempersiapkan struktur organisasi, sumber daya manusia, infrastruktur teknologi informasi, serta kebijakan Anti Pencucian Uang (APU PPT) dan hubungan dengan koresponden bank," ungkapnya.

Bank NTT juga harus memenuhi beberapa ketentuan, termasuk mempertahankan tingkat kesehatan Bank NTT pada peringkat komposit 2 selama 18 bulan terakhir sejak Juni 2021, dan pada 30 Juni 2023 lalu berhasil mencatatkan modal inti sebesar Rp 2.159.730.959.721,00 serta memenuhi Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dengan persyaratan minimum 10% dan Bank NTT telah mencapai 23.73% KPMM pada tanggal 30 Juni 2023.

Selain pemenuhan persyaratan di atas, manajemen Bank NTT juga telah melakukan persiapan lainnya untuk izin dan kesiapan berkegiatan dalam valuta asing sebagai bank devisa.

"Seperti mempersiapkan struktur organisasi, mempersiapkan sumber daya manusia, menyelenggarakan infrastruktur teknologi informasi," jelasnya.

Tidak hanya itu, persiapan lain yang dilakukan seperti menerapkan Anti Pencucian Uang (APU PPT) yang mencakup kegiatan dalam valuta asing,"ungkapnya.

Manajemen Bank NTT mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung perjalanan ini, termasuk Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Bupati dan Walikota di NTT, Kepala OJK NTT, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia, dan seluruh nasabah Bank NTT.

“Kami berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan sehingga seluruh proses menuju status Bank Devisa Bank NTT dapat berjalan dengan baik," terangnya.

Mereka juga berharap mendapatkan dukungan berkelanjutan dari seluruh masyarakat NTT, baik yang berada di Provinsi NTT maupun yang berada di luar NTT, untuk memanfaatkan fasilitas dan produk yang disediakan oleh Bank NTT dalam upaya membangun NTT.

Dengan demikian, Bank NTT kini siap berperan dalam mendukung ekonomi dan keuangan di Nusa Tenggara Timur dengan statusnya sebagai bank devisa yang baru saja diperoleh.

Wakil Gubernur NTT Yosef A. Nae Soi dalam sambutannya mengatakan, dengan diluncurkannya Bank NTT sebagai Bank Devisa, maka Bank kebangaan masyarakat NTT itu sudah bisa melakukan kegiatan jual-beli secara keseluruhan dengan menggunakan mata uang asing hingga ke luar negeri. Pelayanan bank devisa melingkupi pembayaran ke luar negeri dan jual-beli valuta asing.

Menurut dia, untuk menjadi Bank Devisa ada banyak tahapan yang dilalui dan ia bersyukur karena atas kerja keras dan kerja cerdas semua elemen sehingga pada akhirnya Bank NTT menjadi Bank Devisa.

“Saya baru pulang melakukan roadshow di beberapa negara, yaitu di Belanda, Ceko dan Mexico. Di Belanda banyak warga keturunan Indonesia. Dan ada 150 warga itu adalah orang NTT, paling banyak dari Rote. 

Dengan status menjadi Bank Devisa, saya akan menyampaikan kepada mereka untuk jangan ragu melakukan transaksi karena Bank kebanggaan masyarakat NTT sudah menjadi Bank Devisa,” jelas Nae Soi.

Dia mengakui Bank NTT telah banyak membantu visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2018-2023.

“Terima kasih kepada seluruh jajaran Bank NTT yang telah mendukung seluruh program Pemerintah Provinsi NTT selama saya dan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat memimpin NTT,” katanya(Yuser)