Hingga 22 Desember 2022 Realisasi fisik pembangunan Jalan dan Jembatan yang ditangani BPJN Nusa Tenggara Timur sudah mencapai 92,95 persen. Sedangkan realisasi keuangan sebesar 91,69 persen.
Demikian disampaikan Kepala BPJN Nusa Tenggara Timur Agustinus Junianto,ST.,MT didampingi Kasubag TU BPJN NTT Hamidah Keke Abubakar,S.T.,MT kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan,pada tahun anggaran 2022, BPJN NTT menangani paket-paket kegiatan single years contrak (1 tahun anggaran) dan enam paket multi years contrac (MYC).
“Hingga saat ini kegiatan preservasi jalan dan jembatan di NTT terus berjalan sebab kontrak akan berakhir pada tanggal 31 desember 2022. Sesuai laporan yang kami terima, sebagain besar pekerjaan sudah selesai 100 persen,â€ungkap Agustinus Junianto.
Mantan Kasatker PJN Wilayah II NTT ini menjelaskan, BPJN NTT juga menangani enam paket Multi Years Contrac. Enam paket MYC dimakasud adalah, Pembangunan paket MYC di Jalan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Preservasi Ruas Jalan Nasional Oesapa – Batas Kota Soe.
Preservasi ruas Jalan Nasional Soe – Kefamenanu – Oelfaub, Pembangunan ruas jalan Nasional Oenaek – Saenam – Nunpo (Haumeni) di ruas jalan Sabuk Merah sektor Barat.
Pembangunan ruas jalan Nasional Henes – Dafala- Laktutus di Jalan Sabuk Merah Sektor Timur dan Pembangunan Jalan Nasional Baranusa – Kabir di Kabupaten Alor.
Mantan Kasatker PJN Wilayah IV NTT ini menjelaskan, BPJN NTT juga mendapat tambahan alokasi dana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp.80 Miliar lebih untuk pemantapan jalan nasional di NTT. Dana tersebut dialokasikan untuk Satker PJN Wilayah I, Satker PJN Wilayah II, Satker PJN Wilayah III dan Satker PJN Wilayah IV.
“Tambahan anggaran tersebut untuk pemantapan jalan nasional di NTT. Semua sudah dikerjakan karna hanya overlay saja,â€kata Agustinus Junianto.
Ia menambahkan, untuk kegiatan preservasi jalan dan jembatan yang ditangani pada tahun anggaran 2022 rata-rata sudah selesai 100 persen.
Ia menambahkan, pada tahun 2022, BPJN NTT juga membangun beberapa Jembatan di NTT yakni Pembangunan Jembatan Kenari di Pulau Adonara, Pembangunan satu unit Jembatan di Kabupaten Sabu Raijua, Pembangunan satu unit Jembatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Pembangunana Jembatan Waibura dan Pembangunan Jembatan Saukibe di Kabupaten Kupang. (yuser)